Kamis, 06 Desember 2012

Enzim


kinetika enzim Enzim



Enzim adalah golongan protein yang paling banyak terdapat dalam sel hidup, dan mempunyai fungsi penting sebagai katalisator reaksi biokimia yang secara kolektif membentuk metabolisme-perantara dari sel.

Klasifikasi Enzim

Secara internasional ada 6 (enam ) golongan,
nomor kode, dan jenis reaksi yang dikatalisisnya dan tiap golongan utama terbagi lagi menjadi kelompok-kelompok enzim berdasarkan gugus substrat yang diserangnya:
  1. Oksido-reduktase, berperan dalam reaksi oksidasi-reduksi
  2. Transferase, berperan dalam reaksi pemindahan gugus tertentu
  3. Hidrolase, berperan dalam reaksi hidrolisis
  4. Liase, mengkatalisis reaksi adisi atau pemecahan ikatan rangkap dua
  5. Isomerase, mengkatalisis reaksi isomerase
  6. Ligase, mengkatalisis reaksi pembentukan ikatan dengan bantuan pemecahan ikatan dalam ATP.

Kinetika Enzim

Kinetika enzim menginvestigasi bagaimana enzim mengikat substrat dengan mengubahnya menjadi produk. Data laju yang digunakan dalam analisa kinetika didapatkan dari asai enzim.



Ketika tahun 1902, Victor Henri mengemukakan sebuah teori kinetika enzim kuantitatif, namun data eksperimennya tidak berguna karena perhatian pada konsentrasi ion hidrogen pada saat itu masih belum dititikberatkan. Kemudian Peter Lauritz Sorensen menentukan skala pH logaritmik dan memperkenalkan konsep buffer pada tahun 1909, kimiawan yang bernama Jerman Leonor Michaelis bersama muridnya yang berasal dari Kanada, Maud Leonora Menten, mengulangi eksperimen Henri dan mengkonfirmasi persamaan Henri tersebut. Persamaan Henri ini kemudian dikenal dengan nama Kinetika Henri-Michaelis-Menten (disebut juga kinetika Michaelis-Menten). Hasil kerja mereka kemudian dikembangkan lagi lebih jauh oleh G. E. Briggs dan J. B. S. Haldane. Penurunan persamaan kinetika yang diturunkan mereka masih digunakan secara meluas sampai sekarang .

Susunan dan Ciri-Ciri Enzim
Enzim yang lengkap tersusun atas dua bagian, yaitu bagian protein dan bukan protein. Bagian protein disebut apoenzim, bersifat labil, terpengaruh oleh suhu dan keasaman. Bagian yang bukan protein disebut gugus prostetik (aktif), terdiri atas kofaktor atau koenzim. Kofaktor berasal dari molekul anorganik, yaitu logam, misalnya besi, tembaga, dan seng. Sedangkan koenzim merupakan gugus prostetik terdiri atas senyawa organik kompleks, misalnya NADH, FADH, koenzim A, dan vitamin B. Ciri-ciri enzim itu sendiri merupakan suatu protein yang bekerja secara khusus, dapat digunakan berulangkali, rusak oleh panas tinggi, terpengaruh oleh pH, diperlukan dalam jumlah sedikit, dan dapat bekerja secara bolak-balik.

Ketika tahun 1902, Victor Henri mengemukakan sebuah teori kinetika enzim kuantitatif, namun data eksperimennya tidak berguna karena perhatian pada konsentrasi ion hidrogen pada saat itu masih belum dititikberatkan. Kemudian Peter Lauritz Sorensen menentukan skala pH logaritmik dan memperkenalkan konsep buffer pada tahun 1909, kimiawan yang bernama Jerman Leonor Michaelis bersama muridnya yang berasal dari Kanada, Maud Leonora Menten, mengulangi eksperimen Henri dan mengkonfirmasi persamaan Henri tersebut. Persamaan Henri ini kemudian dikenal dengan nama Kinetika Henri-Michaelis-Menten (disebut juga kinetika Michaelis-Menten). Hasil kerja mereka kemudian dikembangkan lagi lebih jauh oleh G. E. Briggs dan J. B. S. Haldane. Penurunan persamaan kinetika yang diturunkan mereka masih digunakan secara meluas sampai sekarang .

Susunan dan Ciri-Ciri Enzim
Enzim yang lengkap tersusun atas dua bagian, yaitu bagian protein dan bukan protein. Bagian protein disebut apoenzim, bersifat labil, terpengaruh oleh suhu dan keasaman. Bagian yang bukan protein disebut gugus prostetik (aktif), terdiri atas kofaktor atau koenzim. Kofaktor berasal dari molekul anorganik, yaitu logam, misalnya besi, tembaga, dan seng. Sedangkan koenzim merupakan gugus prostetik terdiri atas senyawa organik kompleks, misalnya NADH, FADH, koenzim A, dan vitamin B. Ciri-ciri enzim itu sendiri merupakan suatu protein yang bekerja secara khusus, dapat digunakan berulangkali, rusak oleh panas tinggi, terpengaruh oleh pH, diperlukan dalam jumlah sedikit, dan dapat bekerja secara bolak-balik.
sumber : http://artikelkimia.com/enzim.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar