Enzim adalah golongan
protein yang paling banyak terdapat dalam sel hidup, dan mempunyai
fungsi penting sebagai katalisator reaksi biokimia yang secara kolektif
membentuk metabolisme-perantara dari sel.
Klasifikasi Enzim
Secara
internasional ada 6 (enam ) golongan,
nomor kode, dan jenis reaksi yang
dikatalisisnya dan tiap golongan utama terbagi lagi menjadi
kelompok-kelompok enzim berdasarkan gugus substrat yang diserangnya:- Oksido-reduktase, berperan dalam reaksi oksidasi-reduksi
- Transferase, berperan dalam reaksi pemindahan gugus tertentu
- Hidrolase, berperan dalam reaksi hidrolisis
- Liase, mengkatalisis reaksi adisi atau pemecahan ikatan rangkap dua
- Isomerase, mengkatalisis reaksi isomerase
- Ligase, mengkatalisis reaksi pembentukan ikatan dengan bantuan pemecahan ikatan dalam ATP.
Kinetika Enzim
Kinetika enzim menginvestigasi bagaimana enzim
mengikat substrat dengan mengubahnya menjadi produk. Data laju yang
digunakan dalam analisa kinetika didapatkan dari asai enzim.
Ketika
tahun 1902, Victor Henri mengemukakan sebuah teori kinetika enzim
kuantitatif, namun data eksperimennya tidak berguna karena perhatian
pada konsentrasi ion hidrogen pada saat itu masih belum dititikberatkan.
Kemudian Peter Lauritz Sorensen menentukan skala pH logaritmik dan
memperkenalkan konsep buffer pada tahun 1909, kimiawan yang
bernama Jerman Leonor Michaelis bersama muridnya yang berasal dari
Kanada, Maud Leonora Menten, mengulangi eksperimen Henri dan
mengkonfirmasi persamaan Henri tersebut. Persamaan Henri ini kemudian
dikenal dengan nama Kinetika Henri-Michaelis-Menten (disebut juga
kinetika Michaelis-Menten). Hasil kerja mereka kemudian dikembangkan
lagi lebih jauh oleh G. E. Briggs dan J. B. S. Haldane. Penurunan
persamaan kinetika yang diturunkan mereka masih digunakan secara meluas
sampai sekarang .
Susunan dan Ciri-Ciri Enzim
Enzim
yang lengkap tersusun atas dua bagian, yaitu bagian protein dan bukan
protein. Bagian protein disebut apoenzim, bersifat labil, terpengaruh
oleh suhu dan keasaman. Bagian yang bukan protein disebut gugus
prostetik (aktif), terdiri atas kofaktor atau koenzim. Kofaktor berasal
dari molekul anorganik, yaitu logam, misalnya besi, tembaga, dan seng.
Sedangkan koenzim merupakan gugus prostetik terdiri atas senyawa organik
kompleks, misalnya NADH, FADH, koenzim A, dan vitamin B. Ciri-ciri
enzim itu sendiri merupakan suatu protein yang bekerja secara khusus,
dapat digunakan berulangkali, rusak oleh panas tinggi, terpengaruh oleh
pH, diperlukan dalam jumlah sedikit, dan dapat bekerja secara
bolak-balik.
Ketika
tahun 1902, Victor Henri mengemukakan sebuah teori kinetika enzim
kuantitatif, namun data eksperimennya tidak berguna karena perhatian
pada konsentrasi ion hidrogen pada saat itu masih belum dititikberatkan.
Kemudian Peter Lauritz Sorensen menentukan skala pH logaritmik dan
memperkenalkan konsep buffer pada tahun 1909, kimiawan yang
bernama Jerman Leonor Michaelis bersama muridnya yang berasal dari
Kanada, Maud Leonora Menten, mengulangi eksperimen Henri dan
mengkonfirmasi persamaan Henri tersebut. Persamaan Henri ini kemudian
dikenal dengan nama Kinetika Henri-Michaelis-Menten (disebut juga
kinetika Michaelis-Menten). Hasil kerja mereka kemudian dikembangkan
lagi lebih jauh oleh G. E. Briggs dan J. B. S. Haldane. Penurunan
persamaan kinetika yang diturunkan mereka masih digunakan secara meluas
sampai sekarang .
Susunan dan Ciri-Ciri Enzim
Enzim
yang lengkap tersusun atas dua bagian, yaitu bagian protein dan bukan
protein. Bagian protein disebut apoenzim, bersifat labil, terpengaruh
oleh suhu dan keasaman. Bagian yang bukan protein disebut gugus
prostetik (aktif), terdiri atas kofaktor atau koenzim. Kofaktor berasal
dari molekul anorganik, yaitu logam, misalnya besi, tembaga, dan seng.
Sedangkan koenzim merupakan gugus prostetik terdiri atas senyawa organik
kompleks, misalnya NADH, FADH, koenzim A, dan vitamin B. Ciri-ciri
enzim itu sendiri merupakan suatu protein yang bekerja secara khusus,
dapat digunakan berulangkali, rusak oleh panas tinggi, terpengaruh oleh
pH, diperlukan dalam jumlah sedikit, dan dapat bekerja secara
bolak-balik.
sumber : http://artikelkimia.com/enzim.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar